Perjalanan ini terasa seperti awal baru, tapi bukan awal yang kosong. Ini awal yang diperkaya oleh kedalaman yang dulu tidak kumiliki.
Untuk waktu yang lama, aku merasa hidup bergerak dalam serpihan. Lukaku di satu sisi, penyesalanku di sisi lain, kemarahan di satu titik, kebingungan di titik lain. Seolah setiap emosi berdiri sendiri dan membuatku kewalahan dari segala arah.
Tapi setelah melewati semua badai itu, setelah kehilangan, pengkhianatan, dan kesadaran baru yang menyusul… aku mulai melihat bahwa semuanya saling terhubung. Tidak ada yang terjadi sendirian. Tidak ada yang muncul tanpa alasan. Tidak ada yang menyakitkan tanpa membawa sesuatu.
Semua itu seperti potongan puzzle yang akhirnya menemukan tempatnya.
Integrasi ini bukan soal “sembuh total”.
Ini soal memahami diriku tanpa menyangkal bagian mana pun.
Aku menerima bahwa dulu aku kurang sadar.
Aku menerima bahwa aku pernah menyakiti.
Aku menerima bahwa aku juga disakiti.
Aku menerima bahwa orang lain bertindak dari fase mereka.
Aku menerima bahwa aku juga pernah tidak mampu memberi apa yang sekarang kupahami.
Dan dari penerimaan itu, aku merasa seperti seseorang yang akhirnya kembali memiliki kendali atas hidupnya sendiri.
Tidak lagi hidup dari reaksi.
Tidak lagi hidup dari luka.
Tidak lagi hidup dari rasa ingin diakui.
Sekarang aku bergerak dari kesadaran.
Aku tahu siapa aku. Aku tahu apa yang kubawa ke dalam hubungan, persahabatan, dan hidupku.
Aku tahu batasanku, dan aku juga tahu nilainya.
Perjalanan ini terasa seperti awal baru, tapi bukan awal yang kosong.
Ini awal yang diperkaya oleh kedalaman yang dulu tidak kumiliki.
Awal yang lebih pelan, tapi lebih mantap.
Awal yang lebih tenang, tapi lebih kuat.
Awal yang lebih pribadi, tapi lebih jujur.
Integrasi adalah titik di mana aku berhenti berlari dari masa lalu dan mulai menggunakannya sebagai fondasi, dan dari titik inilah… perjalananku benar-benar dimulai lagi.

Komentar
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir, tinggalkan komentar jika ada yang ingin kamu bagi. Aku membaca semuanya...