Langsung ke konten utama

Retak pertama dalam hubunganku dulu tidak muncul dari kurangnya cinta. Justru sebaliknya, tapi kami tidak berada pada tingkat kedewasaan emosional yang sama.


Perpisahan - Retak Pertama

fart of my life in 2025
Aku ingin ia mengerti kedalamanku, tapi aku sendiri belum mengerti diriku. Ia ingin aku peka pada perasaannya, tapi aku bahkan belum peka pada lukaku sendiri. Kami berjalan berdampingan, tapi dunia batin kami bergerak pada ritme yang berbeda.
Dan perlahan, jarak kecil di antara kami berubah menjadi sesuatu yang tidak bisa dijembatani.
Di titik itu, rasa bersalah mulai tumbuh. Aku melihat bagaimana ketidaksadaranku melukai. Bagaimana aku dulu mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan perasaannya. Bagaimana aku gagal melihat betapa ia mencoba bertahan.
Sementara di sisi lain, rasa kehilangan diam-diam mengikuti seperti bayangan panjang yang menempel di belakangku.
Itu bukan kehilangan “orang”, tapi kehilangan versi diriku yang aku kira benar saat itu. Versi yang ternyata belum matang, terlalu reaktif, dan belum mampu mencintai dengan cara yang dewasa.
Retak pertama itu menyakitkan.
Ia membuka ruang kosong di dalam diriku ruang yang lama-lama memaksa aku melihat ke dalam. Aku sadar bahwa hubungan tidak runtuh tiba-tiba; ia runtuh perlahan, dari ketidakmampuan dua orang untuk bertemu di titik kesadaran yang sama.
Dulu aku masih sibuk mencari pembenaran. Sekarang aku hanya melihat kenyataan.

Cinta saja tidak cukup jika diri belum siap.
Cinta butuh kesadaran, butuh tanggung jawab emosional, butuh kemampuan untuk benar-benar melihat diri sendiri dan orang lain.

Retak pertama itu sekarang tidak lagi kubenci. Karena dari situlah jalanku berubah. Dari situlah aku mulai tumbuh. Dari situlah aku belajar mencintai dengan cara yang lebih utuh. Dan meski waktu itu terasa seperti akhir, ternyata itu hanyalah pintu menuju versi diriku yang lebih jujur dan lebih siap.

Komentar

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir, tinggalkan komentar jika ada yang ingin kamu bagi. Aku membaca semuanya...

Postingan populer dari blog ini

Titik Balik yang Tidak Kupilih, Tapi Kuperlukan

Luka yang Membuka Mata Luka yang Menjadikan Dewasa Fart of my life in 2025 Ada peristiwa-peristiwa dalam hidup yang tidak kita harapkan, dan tidak pernah kita pikirkan akan datang dari orang yang begitu dekat. Namun justru kejadian-kejadian seperti itulah yang membuka pintu paling dalam dari diri kita: luka yang tersembunyi, pola lama yang kita kira sudah hilang, dan kekuatan yang selama ini tidak kita sadari. Beberapa waktu lalu, sebuah peristiwa yang mengubah pandangan hidupku, bukan perlahan, tapi guncangan yang datang menghantamku, dari orang orang yang membuatku mempertanyakan nilai sebuah hubungan. Kejadian itu menghantamku, bukan hanya sebagai orang yang pernah memiliki sejarah panjang bersama, tapi sebagai manusia yang memiliki hati dan harga diri. Luka yang Membuka Mata: Awalnya, aku merasa dikhianati, tidak dilihat, tidak dianggap sebagai seseorang yang juga punya hati, dan seolah keberadaanku dihapus begitu saja. Tapi semakin aku diam, semakin aku mendengar hatiku sendiri....

Penutup yang Mengajarkan

Penutup ini tidak datang untuk mematahkan, tapi untuk memurnikan langkahku. Untuk membuatku berdiri lebih tegak di hadapan hidupku sendiri dan berkata: aku memilih diriku. Fart of my life in 2025 Ada kalanya hidup menutup sebuah bab dengan cara yang menyakitkan melalui kejadian yang membuat kita bertanya ulang siapa posisi kita sebenarnya di mata orang-orang yang kita percaya. Namun dari semua itu, ada satu hal yang akhirnya kupahami: penutup bukan selalu tentang kehilangan. Kadang, penutup adalah cara hidup menarikmu keluar dari ruang yang sudah tidak lagi cocok untuk pertumbuhanmu. Pengkhianatan yang datang dari seseorang yang pernah begitu dekat, seseorang yang kuhormati dalam perjalanan panjang hidupku, bahkan dari orang sedarah bukan sekadar luka. Itu adalah titik di mana moralitas diuji, dan sayangnya… tidak semua lulus ujian itu. Sampai akhirnya aku mengerti: Aku tidak kehilangan keluarga - aku hanya kehilangan ilusi. Aku tidak kehilangan cinta - aku hanya menutup arah yang ...

Fase Hidup dan Kedalaman Jiwa

Beberapa hadir untuk mengajarkan batas. Beberapa hadir untuk mengingatkan nilai diri. Beberapa hadir untuk menunjukkan apa yang tidak kita inginkan lagi. Dan beberapa… hadir sebagai cermin yang memantulkan siapa kita di saat itu. Fart of my life in 2025 “Setiap fase hidup membawa kita ke kedalaman baru, kadang lembut, kadang menyakitkan. Ada orang-orang yang datang hanya untuk membuka satu pintu, dan ada yang hadir untuk menunjukkan arah pulang. Artikel ini adalah catatan perjalanan itu: perjalanan kembali mengenal diri, dari fase ke fase, dari luka ke pemahaman.” Ada fase-fase dalam hidup yang terasa seperti undangan tak tertulis datang tiba-tiba, mengguncang pelan atau keras, dan memaksa kita berhenti sejenak. Ada orang-orang yang masuk karena waktunya kebetulan sama. Ada yang datang terlalu cepat, ada yang tinggal terlalu lama, dan ada yang hanya lewat… tapi meninggalkan kedalaman yang tidak pernah benar-benar hilang. Beberapa dari mereka tidak mencapai kedalaman yang sama karena fa...