Penutup ini tidak datang untuk mematahkan, tapi untuk memurnikan langkahku. Untuk membuatku berdiri lebih tegak di hadapan hidupku sendiri dan berkata: aku memilih diriku.
Ada kalanya hidup menutup sebuah bab dengan cara yang menyakitkan melalui kejadian yang membuat kita bertanya ulang siapa posisi kita sebenarnya di mata orang-orang yang kita percaya.
Namun dari semua itu, ada satu hal yang akhirnya kupahami:
penutup bukan selalu tentang kehilangan.
Kadang, penutup adalah cara hidup menarikmu keluar dari ruang yang sudah tidak lagi cocok untuk pertumbuhanmu.
Pengkhianatan yang datang dari seseorang yang pernah begitu dekat, seseorang yang kuhormati dalam perjalanan panjang hidupku, bahkan dari orang sedarah bukan sekadar luka.
Itu adalah titik di mana moralitas diuji, dan sayangnya… tidak semua lulus ujian itu.
Sampai akhirnya aku mengerti:
Aku tidak kehilangan keluarga - aku hanya kehilangan ilusi.
Aku tidak kehilangan cinta - aku hanya menutup arah yang memang bukan untukku.
Aku selesai.
Penutup ini tidak datang untuk mematahkan, tapi untuk memurnikan langkahku.
Untuk membuatku berdiri lebih tegak di hadapan hidupku sendiri dan berkata:
aku memilih diriku.
Dan dari sini, aku berjalan dengan hati yang lebih sadar bukan untuk membuktikan apa-apa kepada siapa pun,
melainkan untuk kembali kepada diriku yang kini benar-benar bisa kulihat.

Komentar
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir, tinggalkan komentar jika ada yang ingin kamu bagi. Aku membaca semuanya...